JUJUR

Tidak ada kejujuran yang paling indah selain jujur pada diri sendiri, sebagaimana tak ada perjuangan yang paling berat kecuali berjuang memerangi hawa nafsu. Jujur pada diri sendiri adalah keberanian mengakui kesalahan-kesalahan yang dilakukannya yang paling tersembunyi dimana pada saat hanya dia dan Tuhan yang mengetahuinya dan kemudian menghitung-hitungnya. Atau ambillah sebuah buku yang kosong dan kemudian penuhilah ia dengan catatan-catatan keburukan yang anda kerjakan selam 3 bulan yang lalu. Berani? Jika jujur maka akan nampak pada diri ini bahwa tak ada yang tersisa kecuali keburukan terus sepanjang masa seakan tak tersisa sedikitpun kebaikan. Dzunnun ra berkata bahwa kejujuran itu adalah pedang Allah di bumi. Setiap kali diletakkan pada sesuatu tentu akan memotongnya. Irisannya menyakitkan, tapi hasilnya menggelorakan. Memilah-milah amal terbaikmu. Memotong kengkuhan, mengikis kesombongan, menerbangkan debu-debu riya dan sum’ah

Berlaku jujurlah kalian, sebab kejujuran mengantarkan seseorang pada kebaikan, kebaikan mengantarkan seseorang pada jannah . Dampak dari sebuah kejujuran terhadap diri sendiri adalah keberanian mengakui kelebihan orang lain, sebab dalam pandangannya yang kemilau itu mampu menembus semua kebaikan-kebaikan orang lain pada saat ia mampu melihat keburukan-keburukan di dirinya. Kejujuran itu melawan kesombongan, keangkuhan, iri, dengki dan akan melahirkan perasaan tawadhu, perasaan khusyuk dan mempererat tali persaudaraan. Inilah yang mengantarkan seseorang pada kebaikan yang sempurna. Kebaikan itulah yang mengantarkan kelak pada jannah.

Kebaikan yang dimaksudkan bukanlah sekadar menghadapkan wajah kearah timur dan barat, tapi kebaikan itu adalah beriman kepada Allah dan hari akhir, beriman kepada malaikat- malaikatNya, kitab-kitabNya, Nabi-nabiNya, Menginfakkan harta yang paling dicintainyakepada yatim, orang-orang miskin, ibnu sabil dan peminta-minta, mendirikan shalat ,mengeluarkan zakat dan menepati janji ketika berjanji….. Hingga para sufi mengatakan bahwa kejujuran itu adalah benarnya menghadap tujuan. Semuanya hanya bisa ditempuh dengan sebuah kejujuran karena mereka yang melakukan kebaikan adalah mereka yang jujur . Jika memakai logika terbalik maka orang-orang yang susah berempati kepada sesama, kikir terhadap harta, suka ingkar janji, shalat tidak khusyuk adalah indikasi ketidak jujuran. Obatnya adalah(sekali lagi) jujur mengakui bahwa kesalahan yang pernah dilakukan adalah benar-benar kesalahan dan kemudian tulislah dengan jujur jumlahnya. Selanjutnya, keberanian mengakui dengan jujur kehebatan orang lain.

oleh: Jie Uwahyu*




Related Posts :

3 Responses to "JUJUR"