
Gol Sriwijaya tercipta lewat sundulan striker asingnya Keith Kayamba Gums pada menit 47 dan Pavel Solomin. Sedangkan gol Arema Indonesia tercipta lewat kaki M. Ridhuan.
Sejak pertandingan dimulai Sriwijaya FC langsung menekan pertahanan Arema Indonesia yang dikawal oleh Irfan Raditya. Beberapa peluang langsung terjadi salah satunya lewat kerja sama antara Zah Rahan dan Pavel Solomin. Namun tendangannya masih melambung di atas gawang.
Peluang tidak hanya diperoleh Laskar Wong Kito, Arema Indonesia pun mendapat peluang lewat Noh Alamsyah maupun Roman Chmelo. Hanya saja upaya yang dilakukan belum mampu menciptakan gol untuk Arema Indonesia.
Dukungan ribuan Aremania membuat semangat anak asuh Robert Albert itu meningkatkan tempo permainan. Permainan cenderung keraspun terjadi. Akibatnya striker Arema Indonesia Noh Alamsyah diusir dari lapangan (kartu merah) setelah melakukan pelanggaran keras pada Preciouse Emuejeraye.
Unggul jumlah pemain membuat semangat anak asuh Rahmad Dharmawan berbalik meningkatkan tempo permainan. Beberapa peluang terjadi, baik lewat Pavel Solomin maupun Keith Kayamba. Namun demikian belum mampu menjebol gawang Kurnia Mega.
Hingga peluit panjang tanda babak pertama usai ditiup wasit Jimmy Napitulu, kedudukan sementara tetap 0-0. Selama babak pertama, beberapa pemain mendapat kartu kuning.
Memasuki babak kedua serangan Sriwijaya FC ditingkatkan. Hasilnya berawal dari tendangan pojok, sundulan Keith Kayamba Gums mampu menjebol gawang Kurnia Mega pada menit 47. Kedudukan pun berubah menjadi 1-0 untuk Sriwijaya FC.
Kalah dari jumlah pemain tidak menyurutkan nyali Ahmad Bustomi dan kawan-kawan. Serangan demi serangan terkoordinasi dengan baik terus dilakukan. Hasilnya, klub berjuluk Singo Edan mampu menyamakan kedudukan lewat M. Ridhuan, sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-1.
Kondisi imbang membuat atmosfer pertandingan meningkat, terbukti wasit Jimmy Napitupulu mengeluarkan beberapa kartu kuning buat pemain Arema dan hasilnya membuat emosi penonton.
Kecaman demi kecaman dilontarkan karena keputusannya dianggap kontroversial. Meski demikian pertandingan terus dilakukan bahkan Sriwijaya FC mampu menambah keunggulannya lewat kaki Pavel Solomin sehingga mengubah kedudukan menjadi 2-1.
Hingga peluit panjang ditiup wasit kedudukan tetap 2-1 untuk kemenangan Sriwijaya FC. Dengan kemenangan itu Laskar Wong Kito membukukan tiga kali juara Piala Indonesia yang sebelumnya bernama Copa Indonesia.
Pertandingan yang berlangsung panas tadi malam tersebut sempat dihentikan lebih dari satu jam. Penghentian itu dilakukan Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo karena kepemimpinan wasit yang kurang tepat dan cenderung kontroversial.
0 Response to "Sriwijaya FC Juara Piala Indonesia 2010"
Posting Komentar