Mekkah Ingin Geser GMT Sebagai Pusat Waktu Dunia

Sejak 125 tahun lalu, komunitas internasional telah menyepakati Greenwich sebagai wilayah yang dijadikan ukuran awal waktu dunia karena dilalui titik nol derajat. Greenwich sudah dijadikan acuan sebagai titik awal mulainya sebuah hari di dunia. Penentuan titik ini penting untuk mempermudah ukuran waktu perjalanan dan komunikasi antar-negara. Perhitungan waktu semua negara mengacu pada wilayah yang terletak di sebelah tenggara London tersebut.

Namun, tantangan tiba-tiba muncul dari Makkah, Arab Saudi. Sebuah menara jam raksasa yang letaknya berada di puncak menara Abraj Al-Bait telah berdiri gagah dan jarum jamnya mulai berdetak sejak Kamis (12/8/2010) yang lalu. Bangunan menara`tersebut diklaim lima kali lebih besar dibandingkan dengan menara Big Ben di London dan menjadikannya gedung nomor dua tertinggi di dunia setelah menara Burj Khalifah di Dubai. Diameter jam mencapai 40 meter, mengalahkan jam terbesar sebelumnya yang menjadi atap Cevahir Mall di Turki dengan diameter 35 meter. Waktu yang digunakan oleh jam tersebut adalah Arabia Standard Time, tiga jam lebih dulu jika dibandingkan dengan GMT.

Makkah dianggap lebih tepat sebagai episentrum dunia. Karena berdasarkan hasil penelitian peneliti Mesir seperti Abdel-Baset al-Sayyed, kota suci umat muslim tersebut diklaim sebagai wilayah tanpa kekuatan magnetik. Hal inilah yang menyebabkan jika seseorang berpergian ke Makkah atau tinggal di sana, mereka bisa hidup lebih lama dan lebih sehat karena hidupnya lebih sedikit dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

"Menjadikan waktu Makkah untuk menggantikan Greenwich Mean Time. Inilah tujuan akhir kita," ujar Mohammed al-Arkubi, salah satu manajer hotel di kompleks tersebut. Akan tetapi tidak mudah bagi Arab Saudi untuk mendapatkan dukungan dunia agar bisa menjadikan Mekkah sebagai titik 0 derajat.





Related Posts :

0 Response to "Mekkah Ingin Geser GMT Sebagai Pusat Waktu Dunia"

Posting Komentar